Review koleksi binoculars 7×50, 8×42 dan 10×42

26 Jul

Setelah memiliki binoculars pertama kali (Nikon Monarch 5 10×42) pada Maret 2014 lalu, di tahun 2018 ini saya menambah dua koleksi lagi yaitu Pentax DCF CS 8×42 (tiba bulan Februari) dan Steiner Commander Global 7×50 (tiba bulan April).

Dari yang saya rasakan, penilaian performa secara keseluruhan dari ketiga koleksi saya itu, bino terbaik adalah Steiner, di posisi runner-up ada Nikon, dan terakhir Pentax.

IMG_2943

(atas ke bawah) Pentax – Nikon – Steiner

Steiner Commander Global 7×50

Bino flagship keluaran Steiner (asli made in Germany) ini habitat aslinya di laut, dengan bobot yang mencapai 1 kg terasa mantap saat digenggam, sensasinya bagaikan menjadi nahkoda kapal yang sedang berlayar keliling dunia. Dengan fungsi Individual Focus membuat bino ini sangat kedap air sehingga walaupun jatuh ke laut dijamin aman. Continue reading

Serigala pemangsa buku di Big Bad Wolf 2017

24 Apr

animasi kartun Big Bad Wolf & The 3 Little Pigs karya Disney

Big Bad Wolf & The Three Little Pigs adalah dongeng anak-anak populer yang bercerita tentang serigala jahat pemangsa tiga babi kecil. Namun dongeng tersebut tampaknya sudah usang, karena babinya selalu berhasil mengelak dari segala muslihat, jadi kini serigalanya lebih tertarik menyantap buku.

Big Bad Wolf 2017 datang lagi

Pameran buku Big Bad Wolf memang istimewa karena hampir 90% buku yang ditawarkan adalah buku impor berbahasa Inggris. Waktu bukanya 24 jam nonstop dari tanggal 21 April – 2 Mei 2017, jadi para pemangsa buku (wolfies) bebas untuk menghabiskan waktu sepuasnya melahap semua isi buku yang ada di sana. Diskonnya pun gila-gilaan dari 60%-80%, dijamin bisa bikin kantong jebol. Continue reading

Mengejar sunrise ke puncak Gunung Batur

21 Oct

Setiap kali berwisata ke Bali biasanya saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan di pantai, namun kali ini saya ingin mencoba sensasi yang lain yaitu naik ke puncak gunung demi mengejar sunrise.

Bertepatan dengan acara outing kantor ke Bali saat weekend lalu (14-16 Oktober), saya menjajal trekking ke Gunung Batur bersama komunitas Danareksa Outdoor Activity.

Bertolak dari desa Toya Bungkah

Perjalanan dimulai hari Minggu jam 1 dini hari, peserta berjumlah 41 orang siap dijemput dengan 3 mobil Elf di lobby hotel Holiday Inn di Benoa. Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam sejauh 80 km lebih, jam 3.30 pun kami tiba di desa Toya Bungkah yang menjadi titik awal perjalanan kami.

Bulan purnama tertutup awan mendung namun tidak sampai hujan. Kami diberikan briefing sejenak oleh pemandu kami tentang jalan yang akan dilalui. Peserta dibagi 8 orang per kelompok yang dilengkapi dengan seorang pemandu di setiap kelompoknya untuk lebih memudahkan koordinasi.

Ketinggian desa Toya Bungkah sekitar 1050 mdpl (meter di atas permukaan laut), jadi kita hanya butuh naik setinggi 660an meter untuk mencapai puncak Gunung Batur yang setinggi 1717 mdpl.

tiba di puncak tepat saat sunrise

Perjalanan dimulai

Jam 4 pagi dengan penuh semangat kami beranjak dari starting point melintasi hutan yang gelap gulita, senter kepala atau senter tangan wajib digunakan, tenang saja kalau tidak bawa akan disediakan pinjaman senter oleh pemandunya. Saya sendiri hanya punya senter tangan namun saya selipkan ke headband supaya bisa jadi senter kepala. Continue reading

Latihan freediving di pulau Pari

31 May

Sabtu pagi (28 Mei 2016) kami bersembilan dari komunitas Cikini Freediving pergi menuju pulau Pari. Ini kali kedua saya latihan freediving di open water bareng mereka. Kapal berangkat jam 8 pagi dari pelabuhan Kaliadem (Jakarta), jam 10 sudah tiba di pulau Pari (Kepulauan Seribu).

vlcsnap-2016-06-10-10h14m15s119

menunggu perahu di dermaga pulau Pari

Dari dermaga cukup jalan kaki 10 menit menuju home stay untuk istirahat sejenak dan makan siang, jam 2 siang kami bersiap menuju spot latihan pertama. Perahu yang kami tumpangi berjalan cukup jauh hingga setengah jam lebih. Continue reading

Berburu peralatan menyelam di pameran Deep & Extreme 2016

1 Apr

Pameran yang bertemakan outdoor activity ini berlangsung dari tanggal 31 Maret s/d 3 April 2016 bertempat di JCC Senayan, bagi kalian yang berjiwa petualang akan sayang sekali kalau tidak menyempatkan datang.

welcome to the event of Deep & Extreme 2016

welcome to the event of Deep & Extreme 2016

Pameran penggiat aktivitas selam

Sejak awal tahun ini saya mulai belajar freediving di kolam renang Cikini namun masih memakai alat pinjaman, tentunya pameran ini menjadi kesempatan emas buat memiliki peralatan sendiri, ditambah lagi dengan banyaknya tawaran diskon menarik. Saya berencana ingin membeli mask, long fin, dan wetsuit.

Saya datang di hari pertama (kamis 31 Maret), sepulang kantor langsung meluncur ke sana. Tiket masuk hanya Rp 25.000 per orang. Perbandingan booth yang menawarkan kegiatan selam jauh lebih banyak dibanding yang lainnya, mungkin ada sekitar 75%nya. Continue reading

Terinspirasi freediving setelah ekspedisi ke Gili Trawangan

29 Nov

Buat yang mau liburan ke Lombok sayang banget kalau tidak mampir ke pulau Gili. Kami berenam yang pekerja kantoran sampai rela cuti hari Jumat dan Senin demi bisa berlama-lama liburan. Ekspedisi kami ini tercatat dalam sejarah pada tanggal 13-16 November 2015.

Berangkat ke Lombok

Pesawat Batik Air kami terbang paling pagi dari Jakarta, sempat was-was juga karena beberapa hari belakangan sampai sehari sebelumnya bandara Lombok ditutup akibat gangguan abu vulkanik dari aktivitas erupsi gunung Barujari si anak gunung Rinjani. Namun syukurnya siang itu kami sukses mendarat dengan mulus.

Mengunjungi Desa Sade

Kami menyewa mobil dari penyedia jasa travel yang ada di bandara, karena masih cukup waktu kami menyempatkan diri mengunjungi Desa Sade yang hanya menempuh waktu sekitar 15 menit saja. Ini salah satu desa wisata yang masih mempertahankan adat suku Sasak, banyak objek menarik yang bisa dijadikan foto, souvenir yang dijual pun asli buatan penduduk lokal seperti kain tenun yang berwarna-warni dan bermacam pernak-pernik.

gerbang masuk menuju desa Sade

gerbang masuk menuju desa Sade

Kalau berkunjung ke sini memang sebaiknya memakai jasa pemandu lokal, mereka tersedia dan langsung menawarkan jasanya setelah anda memasuki gerbang masuk, tidak mahal dan hanya beri tips seikhlasnya. Pemandu akan menceritakan dengan detail semua yang ada di sana, mulai dari sejarah, bangunan, adat-istiadat, hingga kehidupan mereka sehari-hari. Continue reading

Star party di markas LAPAN Rumpin

23 Sep

Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) kembali mengadakan kegiatan star party yang kedua di tahun ini, tempat yang dipilih kali ini cukup istimewa karena HAAJ berkolaborasi dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang bermarkas di Rumpin, Bogor. Meskipun letaknya di Bogor namun lokasinya lebih dekat ke Serpong di Tangerang.

Star party yang dibuka untuk umum ini awalnya hanya tersedia untuk 100 orang, namun melihat antusias peserta yang terus mendaftar meskipun kuota sudah penuh, akhirnya panitia menambah kuota lagi sehingga total 186 peserta yang berhasil terdaftar. Sebagian besar peserta didominasi oleh keluarga yang mengajak anak-anaknya, namun juga banyak diikuti kelompok pelajar yang di sekolahnya terdapat klub astronomi, sedangkan sisanya adalah peserta kalangan umum dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.

peserta star party berfoto bersama di depan aula pustekbang LAPAN

peserta star party berfoto bersama di depan aula pustekbang LAPAN

Acara dimulai sejak Sabtu (12 September) jam 1 siang, di aula gedung Pusat Teknologi Penerbangan (pustekbang) yang diawali dengan pembukaan oleh Indra Firdaus selaku ketua HAAJ, dilanjutkan dengan presentasi dan pemaparan oleh beberapa staf ahli LAPAN tentang kegiatan yang mereka lakukan di sini. Continue reading

Ekspedisi ke Anyer menyambut hilal Safar

29 Nov

Menghabiskan waktu liburan weekend sambil nyalurin hobi dan belajar ilmu baru, ketiganya saya peroleh saat plesiran ke Anyer pada 23 & 24 November 2014 yang lalu.

Berangkat bareng rombongan Planetarium & Observarium Jakarta (POJ) pada Minggu pagi, kami bertolak dengan bis mobile observatorium, hampir gagal sampai sana karena sempat ada insiden mogok di tengah jalan tol, untungnya bisa lanjut jalan lagi. Akhirnya siang itu kami tiba di Wisma Ditjen Hubla, lokasi penginapan yang berada di tepi pantai ujung barat pulau Jawa ini pas banget buat nonton matahari terbenam.

selamat datang di wisma Ditjen Hubla di Anyer

selamat datang di wisma Ditjen Hubla di Anyer

wisma kami berada pas di pinggir pantai

wisma kami berada pas di pinggir pantai

Continue reading

Merasakan sehari jadi peneliti di observatorium Bosscha

12 Oct

Mau ngerasain serunya jadi peneliti di observatorium Bosscha tanpa perlu pusing-pusing masuk jurusan IPA di SMA dan lanjut masuk fakultas FMIPA saat kuliah. Gimana bisa??

Gampang.. cukup gabung aja di Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) dan ikutan event star party-nya yang kali ini diadakan di observatorium Bosscha, kita bakal semalaman suntuk meneliti bintang dengan teleskopnya yang segede meriam didampingi oleh peneliti Bosscha-nya langsung.

Setelah sebelumnya saya mengikuti star party kedua di Ciamis, star party ketiga HAAJ di tahun 2014 pada 27-28 September 2014 kali ini yang bertema “Instrumentasi Astronomi” telah sukses membuat kami terpana saat mencoba langsung beberapa teleskop canggih yang dipakai oleh peneliti di Bosscha.

Dari Jakarta menuju Lembang

Sabtu pagi, kami start setengah enam dari Planetarium dengan satu bis kapasitas 30 orang, tiba jam sembilan, lebih cepat dari jadwal yang seharusnya tiba pukul 10. Villa Buah Sinuan yang berada di perbukitan Lembang menjadi base camp kami, walau masih pagi tapi udaranya terasa dingin dan sejuk.

selfie bareng di depan villa

selfie bareng di depan villa

Continue reading

Serunya berburu Milky way ke Ciamis

16 Jul

“Astronomy is much more fun when you’re not an astronomer..” -Brian May-

Berawal dari mainan dan hobi baru ber-stargazing, membuat saya mengenal lebih dekat pada satu komunitas yang juga hobi stargazing yaitu Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).

Sejak awal Mei lalu saya mulai aktif datang ke pertemuan rutin dwi-mingguan yang diadakan HAAJ di Planetarium Jakarta, hingga sampailah pada satu topik menarik yang membahas astrophotography, yaitu memotret objek benda langit.

Rayhan, salah seorang dedengkot HAAJ, didaulat sebagai presenter pada pertemuan kali ini, pengalamannya sudah tidak diragukan lagi sebagai seorang astrophotographer yang telah menghabiskan ribuan jam begadang demi memotret langit dan memburu Milky way beserta ribuan deep sky objects-nya. Karya masterpiece-nya yang sering di-upload di halaman facebook-nya akan keindahan warna-warni bintang di langit malam membuat kami iri ingin bisa mencuri ilmu langsung dari sang ahli.

salah satu masterpiece astrophotography berupa deep sky object yang bernama Lagoon Nebula karya Rayhan (Anyer, 30 April 2014)

salah satu masterpiece astrophotography berupa deep sky object yang bernama Lagoon Nebula karya Rayhan (Anyer, 30 April 2014)

Continue reading